Jika dia kembali, aku akan menulis lagi

Pagi ini saya membuka facebooknya, mengintip foto-fotonya sekali lagi. Kangen sangat. He..he.. Padahal ini baru hari Selasa. Baru dua hari dan masih bisa bertahan. Tidak banyak yang dapat dilakukan dalam diam, dan membiarkan perasaan melayang-layang. Menikmati semua perasaan rindu, dan sedikit kenangan.

Membuka pelan-pelan bungkus rekaman saat dia ada di dekat saya. Memutarnya lambat-lambat dimana saja, sambil bersenandung. Senyumnya dan tatapannya. Kata-kata dan rute-rute yang tersusuri bersama, membelah malam Banda Aceh, bahkan malam, tak pernah jadi terlalu kelam dan tua.

Menyimpan sedikit tanya, untuk bagian paling tak terdefinisi, a proper good bye. A proper good bye untuk sekian kali tak pernah berpikir, entah kapan lagi akan bertemu, entah kapan lagi merasakan hangat genggaman menyentuh dahi dan lambaian tangan yang terbalut senyum.

dan tulisan ini saya tulis ketika sudah sarapan nasi goreng, mata yang masih agak ngantuk, janji untuk menyelesaikan banyak pekerjaan hari ini, dan di sini terdengar pelan letto mengalun, terhanyut dalam kata.

Mungkin sudah saatnya menutup buku itu, menyimpannya, dan mengatakan, nanti kita bermellow-mellow, jika dia kembali.

Jika dia kembali, aku akan menulis lagi

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011