Mari membawa wadah ketika membeli makanan

Belum terlalu lama ketika aku dan nenek memutuskan membawa wadah jika ingin membeli makanan. Kami mulai membawa tupperware beraneka ukuran. Ada beberapa penyebab kami melakukan hal ini,

Pertama, sejak bekerja aku punya banyak koleksi tupperware (bukan promosi). Awalnya iseng-iseng ngeliat katalog promosi wadah warna-warni ini, meski harganya ratusan ribu, tapi tetap saja sangat bahagia jika memilikinya. Hal ini juga karena ada seorang teman kerjaku yang bisa memberikan discount. Tanpa sadar koleksi tupperwareku lumayan banyak untuk ukuran anak kos-an.

Kedua, aku dan nenek membaca, banyak artikel yang tidak menyarankan membungkus makanan, apalagi dalam kondisi panas dengan plastik, terlebih kantung plastik yang berwarna hitam. Jadi, kalau mau membeli makanan, dari rumah kami sudah merencanakan mau membeli apa saja lalu membawa wadah untuk semua makanan itu. Agak repot juga, membawa dua sampai empat wadah, tapi lama-lama jadi terbiasa.

Kami paling malas menjawab pertanyaan-pertanyaan tukang jualan yang sangat tidak terbiasa dengan gaya membawa wadah sendiri dan menolak plastik kresek untuk bungkus wadah. Apalagi kalau hanya membeli gorengan, tiga ribu perak tapi menuntut untuk disusun rapi dalam tupperware. Si Ibu gorengan matanya sampai melotot melihatku mengeluarkan wadah.

Kadang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol tentang diri kami yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan transaksi jual beli makanan. Seringnya kami diduga sebagai perawat yang mau jaga malam sehingga harus membawa makanan. Kalau lagi malas tinggal tersenyum-senyum dan menganggukkan kepala saja. He..he..

Kebiasaan baik ini mungkin perlu ditularkan, bukankah dulu kalau ke pasar ibu kita selalu membawa keranjang belanjaan? Bukankah dulu waktu kita masih kecil dan penjual bakso lewat kita selalu mengejarnya dengan rantang atau mangkok di tangan? Bukankah dulu semuanya dibungkus daun pisang dan tak perlu plastik wrapping dan alumunium foil?

Bukan berarti saya pengen kembali ke masa lalu. Saya hanya mengajak untuk berbuat hal kecil yang bisa kita lakukan, bukan sekedar mengikuti gaya hidup hijau tapi lebih untuk anak cucu kita sendiri. Kontribusi kita yang kecil ini tentu akan besar maknanya untuk generasi akan datang. Selamat hari bumi ..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011