Meretas jarak mengunduh rindu

Weekend, satu kegiatan baru, berskype-skype-an dengan ndut

Ya, ndut yang nun jauh disana, kelihatan mukanya dilayar laptopku
Kadang kalau koneksi speedyku bagus, maka disana kelihatan juga muka aku feat mum feat babah. Seringnya koneksi jelek, jadi hanya suaranya saja yang terdengar. Itu lebih dari cukup, dengan modal tagihan speedy tiap bulan, bisa berbagi cerita yang dikumpulkan seminggu.

Sungguh amazing perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Kalau dulu aku hanya puas ber YM dan berfacebook, saat ini skype menjadi era baru dalam dunia mayaku.

Hal ini didukung oleh laptop baruku si Jazzy yang ada kameranya :)

Aku memang selalu ketinggalan trend, saat kebutuhan tak mendesak aku nyaman dengan gadget jadulku, sulitnya pindah ke lain hati. Perkembangan teknologi hanya sekedar tau tapi tak pernah mulai menggunakannya sebelum sangat-sangat perlu atau terdesak. Semalam si harimau tanya, punya Blackberry gak? Aku jawab aku gak punya. ternyata harimau punya blackberry dan dia menawarkan membelah dua blackberrynya, sebelah untukku sebelah untuknya :)

Seperti skype yang baik hati ini, tak terbayang biaya sambungan telepon kalau gak ada skype. Syukur-syukur paket promo telpon masih ada meski kalau malam udah di diskon 50% menitnya jadi 30 menit. Tak apa-apalah, masih bisa berdiskusi dengan si Sayap perak dan mendengar suaranya yang rada bindeng karena lagi flu.

Kalau melihat ke masa lalu, komunikasi dengan surat dan kartu pos juga dapat dilakukan. Sebenarnya mendapatkan kartu pos atau surat juga tak kalah membahagiakan. Membayangkan seseorang menulis surat dengan tangannya, membubuhkan tanda tangan, setelah selesai melipatnya rapi, memasukkan ke amplop, dan menjilat amplopnya agar tertempel sempurna, he..he.. Bukankah begitu banyak effort yang dicurahkan untuk mengirimkan surat itu. Kadang membeli prangko atau menunggu mobil pos datang juga sangat-sangat menguras tenaga. Sungguh beruntung yang menerima surat itu.

Perkembangan teknologi membuat komunikasi semakin mudah, kadang aku memilih bahasa tulisan daripada bahasa verbal. SMS, atau kalau di adelaide lebih dikenal dengan text, Did you read my text yesterday? Ya, sms singkat saja namun penggunaannya makin tak terkira, untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dari sekedar bertanya sudah makan atau belum hingga menjatuhkan talak :) so amazing..

Kadang aku gila-gilaan bersms, hanya butuh seseorang yang mau membalas sms dalam hitungan detik dan membuat bunya tanda masuk sms itu semakin merdu saja di telinga.
Maka semalam bisa berbalas puluhan sms, dan mengatakan begitu banyak hal.

Meretas jarak, untuk orang-orang yang dekat di hati jauh di mata
Mengunduh rindu, karena kangen kadang harus diungkapkan dengan berbagai cara

-sungguh aku memikirkanmu- mari kita berskype, ber YM, ber-email, ber-tm, ber-sms, dan bertemu, kapan-kapan..smoga :)

Popular posts from this blog

menulis serius

delapan jam

Interview Masuk SMP