puisi, sapa dirinya lembut

-mari bermellow-mellow-

masihkah mau tersenyum padaku
ketika awan kelihatan lebih gelap dari kemarin
dan sapaan hujan melebihi sebuah pelukan?

Rinai itu tak membasahiku sungguh
aku menangkapnya hanya dari balik jendelaku
berharap aku kuyup
mungkin itu akan membuat perasaanku lebih baik

dan sore yang masih tanggung ini
membuatku ingin terbang dan merekam jelas
kata-kata angin yang aku percaya kamu hadiahkan untukku
bisikkan semua pengharapan tentang janji
dan basuh sedikit luka yang tak pernah jadi luka

mari bertukar puisi
kangen aku membaca larikmu
yang tak pernah terlalu sesuai dengan lagakku
namun entah kenapa inginku selalu
menghafal dan menyenandungkannya

sungguh, kangenku beralas puisi
dan tak semua harus aku jelaskan
tentang rasa dan makna
cukup satu puisi,
menyapa lembut hadirmu..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011