Sphagetti dan Saya

Libur, setelah sekian lama tidak pernah berhari libur di pulau tercinta..
Bangun pagi, rendam pakaian kotor, buka TV, nungguin drama Korea..
Nonton drama, siap-siap, keluar sarapan di warung kopi paling happening di Sabang
Selesai sarapan langsung ke pasar, belanja belanji, niat buat sphagetti ..
Nyuci, beres2, mandi, masak memasak..

Sphagetti, ronde pertama, langsung dari kompor..

Siang Sphagetti lagi for lunch..

Sore selesai mandi laut, dinner time, sphagetti..

Maka berakhirlah hari sphagetti nasional..

Hari ini mengingatkan akan waktu-waktu di adelaide, kalau gak ada kerjaan pasti buat sphagetti, kalau buntu nulis break masak sphagetti, kalau lonely ke dapur mencari sphagetti yang selalu ada..sangat-sangat akrab..

Yeah, saya tau, saya lagi pengen masak sphagetti, karena saya sedang galau.. sebungkus sphagetti dan semua ritual memasaknya yang saya hafal di luar kepala mungkin akan menenangkan..

Hanya saja saya merindukan wangi basil dan daun oregano.. ada yang kurang, meski kali ini tunanya semalam masih berenang-renang di laut sana, bukan yang kalengan..
Ada yang kurang, seperti perasaan saya..

Saya mengambil keputusan yang salah,
Stupidnya saya membuat ketidaknyamanan ini

Jika semua tidak bisa diterima dan semua harus berubah.. Tidak apa-apa..
Seperti sphagetti saya hari ini, akan saya makan, meski rasanya tidak karuan..

Saya bisa menghabiskannya, sebanyak apapun, saya sanggup karena besok saya tidak ingin melihatnya atau membuang sisanya ke tempat sampah.

Dan mimpi kita makan Spaghetti di Italia, masihkah akan ada ?

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda