Lirik-Larik tentang Awal Pertautan Kamu dan Aku

Padamu aku titipkan sedikit asa, langit mendung yang terbungkus kemarinku, sebenarnya ingin aku buang saja sebelum aku menatap pupus lirih keberadaanmu. Menatapmu sepenuh-penuhnya perasaan pada mimpi masa silam yang mulai tertutup debu seperti penerimaan akan lukaku yang mulai sembuh perlahan. Ingin aku memastikan semua rencana dibalik pertautan yang kamu tawarkan dan aku resapi, kita ini bagai apa dalam perantaraan puisi, tak ada yang sebanding dengan harapan yang tiba-tiba jadi milikku ketika berpikir tentang kemungkinan. Rasakan aliran embun yang tertatih di antara remuk redam ruang besar yang menghamba memohon penawar kangen, kangen entah pada apa, aku juga tak hendak melebur. Tak akan pernah aku mampu membaca kode garis titik yang kamu sembunyikan dalam atmosfer yang menjadi ungu dalam sepuluh hitungan pertama. Perjumpaan kita sebenarnya titipan angin dan keberanian sangat untuk menghadapi satu petualangan mengenang senja. Merahkan aku dalam kata-kata lugas tak penuh rayu dan redakan aku dalam sabarmu mengurai kisah. Aku mengerti mungkin bahasa yang aku getarkan tak menggetarkan dan rindu karena kekariban belum sepantasnya teresapi dalam-dalam. Kita hanya bertemu untuk memeriksa semua kemungkinan yang teredam kegalauan. Mungkinkah aku masuk dalam harimu, maukah kamu melangkahkan pijakan menerobos perasaanku terdalam, atau baiknya bersama kita bentangkan sayap kita untuk satu kisah penjelajahan hati. Aku pastikan apapun yang terjadi kita tidak akan saling mengingkari nurani dan kesabaran. Percayakan garis-garis yang menghubungkan akan terentang bila tiba waktunya, bila tepat nuansanya. Apakah kebenaran itu tak bisa kita perjuangkan, aku tak pernah pasrah, mungkin kali ini jika kita menepi dan membicarakannya dalam hening, sehening pencarian kita akan detak yang bisa menguatkan kita dalam persemaian langit. Aku dan kamu mungkin saja berketetapan untuk melaju mengukir satu persembahan, persembahan awal yang akan selalu tumbuh untuk kemenangan kita meramu mimpi bahagia.

Agustus di Ceritaeka

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda