malamku kini

Setiap hari dalam bayang usiaku, malam berubah jadi nyanyian pengantar tidur yang memanggilku untuk melupakan sibukku. Hingga aku tersadar, semakin siang saja aku mengartikan malamku. Dimana malamku yang sebenarnya? Mungkinkah aku tersanjung dengan rangkaian mimpi yang membuatku menjadi aku yang berbeda dalam setiap kilatan musim?

Kala matahari terbenam, bergegas aku membungkus smua rasa penat, melangkah menuju satu masa antara aku dan diriku saja yang berbicara. Mengertikah jika kukatakan, aku ingin sendiri? Mungkin juga aku ingin bersama beberapa sosok yang entah sedang apa dan menyambilkan menyapa aku membicarakan pagi? Mungkinkah mereka menunggu sepi mereka luruh dalam hentakan keyboardku? atau memang ini sudah semestinya seperti ini, ibarat garis start dan garis finish yang semakin nyata akan tiba kita padanya. Pastinya aku tidak akan mencuri start, janjiku untuk selalu berlari pada waktu yang telah terukir dan pada keabadian tentang hari ini dan saat ini saja.

kali ini ijinkan aku jadi diriku, karena aku ingin menjadi satu yang sama, saat pagi dan malam.

Popular posts from this blog

menulis serius

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011

Mimpi Masa Muda