terbit dan tenggelam
Penghujung bulan Mei, Aku diam-diam menunggunya terbit untukku Dia akan terbenam bulan Juni ini. Mereka mengatakan kepadaku, dia akan terbenam bulan juni ini. Aku menunggunya berkali-kali, terlebih pagi ini dalam butiran hujan yang aku nikmati dengan secangkir kopi, sendirian di tengah riuh kedai kopi. Aku berharap dia akan terbit untukku. Bukan untuk perempuan lain, tapi untukku seorang saja. Apakah permintaanku terlalu berlebihan Tuhan? Dia akan terbit, bukan untukku. Dia akan terbit untuk seseorang yang pastinya membuatku kehilangannya. Aku harus memindahkannya dari hatiku ke suatu tempat yang jauh. Suatu tempat yang aku tau, mungkin belum tercipta. Hanya saja, mungkin harus secepatnya ada, karena dia akan terbenam bulan Juni ini. Dia yang tenggelam dalam riuh kangenku terbit dalam hening yang keterlaluan namanya terbit dan tenggelam di hatiku, namun masih saja terucap dalam doa penghantar tidurku