Scholarship Interview Tips and Trick

Hari ini aku mau nulis tips and tricks untuk interview beasiswa yang agak-agak tricky. Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman mengikuti beberapa interview beasiswa yang tak ada habisnya. Tentu banyak stupid things yang terjadi sengaja atau tidak sengaja, karena murni keketidaktauan atau ketidakpedulian tapi ada beberapa tips yang bisa memaksimalkan usaha kita menguranginya.

Sebelum hari-ha (ha..ha..) interview

1. Pakaian yang dikenakan buat wawancara, perlu dipikirkan pakaian yang nyaman dan tampak smart di depan interviewer. Pilihan baju teman-teman yang mau interview berdasarkan pengamatan :

a. Baju seragam kerja kantor (buat yang pns, pilihan paling mudah gak perlu mikir ganti baju kalau interview pas hari kerja) tapi menurutku kalau ada waktu buat ganti baju ganti baju aja habis kesannya kantoran dan belum siap menjadi mahasiswa lagi (iyakah?)

b. Jas dan dasi, resmi dan rapi. Agak-agak kaget ngeliat seorang cowok yang rapi banget dengan jas, dasi, dan celana jeans.

c. Baju kaos berkerah (polo) dan celana jeans, ada juga ni yang nyantai banget gini. Kesannya asyik juga.

d. Kemeja dimasukin, celana kain atau rok. Ini pilihanku dan sebagian besar kemaren itu yang datang buat interview. Gak tau benar apa tidak pemilihan pakaian buat interviewnya. He..he..Sebenarnya tidak ada juga korelasi yang jelas antara penampilan dan tingkat kesuksesan wawancara. Bagus juga kalau dibuat research, ditulis outlinenya, dicari supervisornya..he..he..

2. Penguasaan materi research, ini yang paling penting, kalau ditanya-tanya (pasti ditanya-tanya) harus bisa dijawab dengan baik. Alhamdulillah, kalau dari awal kita sudah menyiapkan proposal atau outline yang bagus dan jelas, kalau tidak tentulah di interview ini satu-satunya kesempatan kita buat menjelaskan keindahan dari proposal kita dalam bahasa verbal sekaligus meyakinkan interviewer bahwa apa yang akan kita lakukan sangat menarik dan pantas untuk didukung dengan sebuah beasiswa..he..he... Penguasaan maksimal mutlak dibutuhkan, jangan sampai pewawancara lebih hafal isi proposal kita dibandingkan yang punya proposal karena sebelumnya mereka sudah membaca dengan sungguh-sungguh, menggaris-garis bawahi kalimat-kalimat aneh, dan memberikan komen-komen jika ada yang kurang jelas. Perlu juga diusahakan pewawancara tidak perlu minum obat sakit kepala setelah membaca proposal kita atau commit a suicide..he..he.. sungguh berdosa..

3. Cek lagi jadwal wawancara dan survey tempat wawancara. Kalau tidak ada jadwal pasti usahakan datang sesuai jadwal pertama dimulainya wawancara.

Hari-ha interview

1. Datang tepat waktu dan carilah tempat menunggu yang strategis. Segera konfirmasi kehadiran dengan panitia karena berdasarkan pengalamanku yang semoga tak terulang dengan teman-teman yang lain, begini ceritanya : aku sudah datang pagi-pagi dan menunggu dengan manis tidak jauh dari ruang wawancara menunggu dipanggil, lalu ada seorang teman yang baru datang dan langsung menemui panitia untuk melaporkan bahwa dia sudah hadir dan siap diwawancara. Tanpa sengaja dia melihat di daftar nama, namaku udah di-skip karena mengira aku belum datang karena tidak melapor. Jadinya aku harus menunggu sekitar 40 menit lagi untuk giliran selanjutnya. Pastikan menandatangani absen (kalau panitia menyediakan absen) buat wawancara sebagai bukti kita mengikuti wawancara yang mereka lakukan.

2. Tetap tenang dan percaya diri, anggap saja wawancara ini adalah pertemuan dengan sahabat yang tertarik mendengar cerita tentang research kita. Sabarlah menunggu karena biasanya jadwal wawancara akan sedikit molor atau molor sekali (hingga bilangan jam). Pastikan perut sudah terisi dan bawalah air minum. Waktu menunggu bisa diisi dengan ngobrol dengan peserta wawancara lainnya atau membaca kembali research outline kita. Jangan sampai ketiduran waktu menunggu (pengalaman pribadi..he..he..).

3. Ketika wawancara, perkenalkan diri dengan singkat dan jelas jangan terlalu panjang. Pastikan kita menyebutkan nama, pekerjaan dan pendidikan terakhir.

4. Jangan lupa tersenyum dan menjawab dengan jujur setiap pertanyaan. Biarkan pewawancara berbicara sampai selesai dan menjawab ketika sudah dipersilahkan.

5. Santai dan jangan terlalu ngotot mempertahankan argumen kita. Be humble. Kadang pewawancara hanya ingin memberi saran dan masukan agar research kita lebih baik.

6. Kalau kita tidak mengerti arah pertanyaan pewawancara, jangan ragu untuk bertanya. Kadang menebak-nebak cukup menantang, menghabiskan banyak energi dan membuat kita kelihatan tidak menguasai jawabannya. Kendala bahasa (English) yang digunakan merupakan alasan utama kesulitan kita memahami pertanyaan.

7. Jangan lupakan eye contact dengan seluruh pewawancara, pastikan seluruh pewawancara mendapatkan perhatian kita.

8. Tunjukkan antusiasme dan passion terhadap research yang akan kita lakukan

9. Ucapkan terima kasih ketika wawancara selesai

Setelah selesai wawancara, sampailah pada saat yang menegangkan menunggu pengumuman. Apapun yang terjadi tetap bersemangat karena kita telah melakukan yang terbaik. Pengalaman mengikuti wawancara saja sudah sangat berharga karena kita bertemu dengan orang-orang yang hebat dan bersedia memberikan banyak saran dan masukan untuk research kita. Bonusnya, kalau kita bisa menenangkan sebuah beasiswa. Good Luck Then..

Popular posts from this blog

menulis serius

Mimpi Masa Muda

Cut Abang dan Cut Adek Sabang 2011