home sweet home
Tahun baru ini diawali dengan momen pindah rumah untuk
kesekian kalinya. Hingga malam ini pun kamar saya masih berantakan. Saya masih
bolak balik membeli ini itu agar kamar ini terasa nyaman. Momen pindahan kali
ini sepenuhnya didukung oleh adek-adek saya di Bonn dan Dek Rahmi yang khusus
didatangkan dari Bochum untuk bantu pindahan.
Setelah pindah beberapa hari saya menginapkan diri di rumah
mbak Rice. Pelan-pelan melakukan transisi dari suasana ramai bergembira bersama
menjadi sendiri dan menyatu dalam diri. Mungkin bagi beberapa orang
berpindah-pindah suasana ini tidak sulit, tapi buat saya, mungkin butuh sebulan
atau dua bulan untuk membetahkan diri dalam suasana baru lagi.
Kamar baru saya ini, adalah sebuah mimpi yang berhasil jadi
nyata di tahun 2013. Proses pencarian kamar telah saya mulai sejak menjejakkan
kaki di jerman, hingga akhirnya, saya menemukan kamar ini dalam tempo seminggu
saja. Ya, kalau sudah jodoh semua akan dimudahkan.. cieee..
Dan dalam kamar yang masih berantakan ini, ditemani boneka
Barney pemberian dek Aisa dan dek Midunn dan juga si pendatang baru Bang Tintin
yang dibeli waktu jalan bareng gank NRW ke Liege kemarin, semarak produk Ikea
yang membahana, saya duduk menulis sambil menikmati sambungan internet yang
baru terkonek malam ini.
Sempat-sempatnya menikmati malam minggu miko dan perahu
kertas 2 di youtube sambil makan malam yang tak romantis. Jadi baiknya saya
cukupkan saja, masih banyak yang mau dibereskan.