ramadhan kali ini
Banda Aceh yang sungguh terik beberapa hari ini membuat
puasa semakin terasa. Tahun ini saya beruntung menghabiskan sepuluh hari puasa
di rumah. Tahun-tahun terakhir saya di sabang, sungguh sedih karena sendirian
berbuka puasa. Lewat minggu pertama nenek sudah balik ke medan. Tinggalkan saya
dan bang Rio berkelana mencari bukaan. Ingat saya, sore itu ketika sudah tak
tahan berbuka sendirian, saya ngungsi ke kosan rifqi dan misbah. Kami berbuka
bertiga diiringi hujan dan acara tv yang seadanya. Masih bersyukur punya adik
kelas yang masih membukakan pintu kosannya buat saya.
Puasa kali ini saya juga senang sekali dengan undangan buka
puasa kejutan dari si abang kelas yang sudah sering sekali berjanji traktir
akhirnya memenuhi janjinya sebelum saya pergi. Menurut kantong pns kami sungguh
buka puasa di Pizza H*t sangat-sangat berkelas. Untuk beberapa sajian seadanya
lumayan juga si abang menguras kantongnya. Habis tu masih saja dia dengan
sangat terpaksa membagi ayam cordon bluenya separuh ke piring saya dan pulang
naik becak. Berhubung saya sangat tidak yakin dengan kemampuan membawa bang Rio
setelah sembilan bulan tidak berkendara. Kasihan sekali. Bagaimanapun, makasi
bang sudah ditraktir. Semoga kita makin ndut dan sehat selalu.
Buka puasa bersama kemaren dengan sepupu, om dan tante juga
nikmat sekali. Menu andalan si Tante Bubur Sumsum dan Candil, dengan potongan
nangka dan wangi gula merah pandan. Saya paling suka pisang raja goreng dan teh
manis yang pas manisnya. Bertemu saudara-saudara dan makan. Keluarga besar saya
yang suka makan yang enak-enak. Semoga ramadhan depan saya bisa berkumpul lagi
dengan mereka.
Lalu apa yang akan diingat tentang ramadhan di sini, begitu
banyak begitu berlimpah. Terlebih buka puasa di rumah yang seru, dengan pakaian
rumah yang nyaman, gaya bebas, dan teh dilmah yang enak. Duapuluh hari lagi,
semoga buka puasa saya masih saja istimewa, meski jauh dari rumah.