Kemasan
Perjalanan dua hari mengunjungi tempat-tempat wisata di
Bandung Selatan dan Bandung Utara sangat berkesan. Indonesia sungguh indah
wisata alamnya. Bukan hanya alam yang ditawarkan tetapi perjalanan menuju
lokasi wisata itu juga sangat menyenangkan. Hamparan sawah, gunung, rumah, dan aktivitas penduduk membuat perjalanan itu
menjadi semakin menarik. Apalagi masyarakat di sekitar lokasi wisata sangat
ramah dan bersahabat dengan pendatang, bertambahlah nilai plus plus yang saya
berikan untuk perjalanan saya berwisata di Jawa Barat.
Menurut saya, pengelolaan tempat wisata masih dapat
ditingkatkan. Paling miris, melihat sampah yang bertebaran di lokasi yang
mengurangi keindahan alam yang sangat-sangat bersahaja. Bagaimanapun kesadaran
masyarakat untuk memelihara kebersihan masih sangat kurang. Pengelola mungkin
kewalahan untuk mengatasi masalah sampah ini. Rasanya berwisata tanpa membuang
bekas tempat makanan dan minuman atau sekedar kantong plastik sembarangan masih
belum lengkap. Tidak semua, tapi masih banyak.
Kalau boleh membandingkan dengan objek wisata yang saya
pernah kunjungi di Luar Negeri, ah, baru Bandung saja sudah menang jauh.
Apalagi objek-objek wisata di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi.
Jumlahnya mungkin ratusan, promosi dan pengelolaannya saja yang belum maksimal.
Tak usah jauh-jauh, Sabang saja, sungguh indah dan komplet
suguhan yang bisa ditawarkan. Lagi-lagi, masalahnya terletak pada kekurang
mampuan pihak-pihak terkait mengemas paket-paket wisata yang ditawarkan.
Kemasan sangat penting, sesuatu yang tak terlalu keren pun
jika dikemas dengan keren otomatis akan jadi keren. Masalah kemasan ini sangat
bergantung pada kemauan, keterampilan, dan kemampuan untuk mengemas. Bukan
hanya dana yang dibutuhkan tapi juga keinginan untuk tampil beda, tampil lebih
baik, memberikan service yang lebih berkesan, keluar dari pakem, dan standar
yang biasa-biasa saja.
Prakteknya di lapangan, sungguh susah. Kadang pengambil
kebijakan, tak mau mencoba bermain di luar zona nyaman. Kurang suka dengan ide
dan inovasi baru dalam wacana mengemas paket wisata menjadi lebih menjual. Jika
begini-begini saja sudah banyak yang datang, buat apa mengeluarkan tenaga,
uang, dan waktu memikirkan dan melakukan sesuatu yang belum tentu bisa menjual
lebih baik.
Mungkin itu, itu yang kurang. Kemasan dan kenyamanan yang
menggetarkan semua indra pelancong ketika berada di suatu tempat wisata masih
harus diciptakan dengan sungguh-sungguh. Bukan tak mungkin, bisa saja, jika
kita mau mencoba.