Pulang
Matahari terik membuat keringat bercucuran.
Siang yang
panjang dan terang.
Mata ingin terpejam, mimpi membawa lari semua gerah.
Daun-daun menguning debu berterbangan.
Suara kipas angin, berputar mencari
keseimbangan antara gerak dan harapan.
Aku menatap langit yang kembali biru,
meski terhalang kaca jendela.
Ah, pulang selalu saja memberikan kesejukan, meski
kali ini panas membakar kota ini dan hujan belum sempat menyapaku, meski
sesaat.