Posts

inspirasi

berapa ratus kata lagi harus kutulis, tidaklah sepenting seberapa banyak yang telah kupahami dalam usahaku menerobos proses apa yang harus aku lakukan saat semua tak bisa menjelma jadi kata atau kalimat seberapa keras aku harus berusaha agar aku dapat yang aku mau haruskah terus menunggu atau melarikan diri dalam riuh langkah atau menutup mata sebentar berusaha keras mencari inspirasi di antara terang putih lampu abjad penuh makna atau secangkir teh dan biskuit fotomu tersenyum kecil di pojok meja pikiranku lari padamu, "kenapa hari ini tidak menyapaku.." aku merindukanmu dalam lembar putih yang kuharap cepat terisi

harusnya

harusnya aku ada di sana bukan di sini terkurung dalam kata di sana, di tempat kita bisa memandang langit dan melihat sungai sambil menikmati kopi dingin berbalur cream dan menikmati penganan panas sambil menghapus debu yang terserak di meja sesekali kumainkan pipet di gelas memutar-mutar sendok tertawa dan tertawa dengan cerita-cerita mu yang tak ada habisnya harusnya aku ada di sana dan sore terhabiskan saat kamu mengantarkan pulang senyummu larut di senja yang menelan gerahku memandang hidup

sea

sejauh apa dirimu mengenal aku dan aku mengenalmu? kalau saja mantra abrakadabramu bisa mengalahkan sim salabim dan semua bisa diselesaikan saat laut surut dan bulan berhenti menarik dan menggenggam saat itu mungkin aku menunggumu dipersimpangan untuk melihatmu sepenuh-penuh sosok

singgah

mungkin kita hanya singgah sebentar bertukar alamat untuk bisa saling mengunjungi kalau nanti sempat dan dua baris tiga baris cukup untuk menjadi bukti kita pernah saling menyinggahi dan bertukar alamat

satu

semakin jauh rasanya jarak yang terbentang kala pelan saja aku bertanya "Apakabar?" sudah lama tidak mendengar kabarmu "Bagaimana akhir minggumu?" jawaban pendekmu aku lupa lalu dengan sopannya kamu bertanya padaku tentang akhir mingguku akhir minggu kuhabiskan untuk memikirkanmu memikirkanmu menembus langit biru dan awan putih tempat aku menggantung harapku memikirkan untuk menjauh (walau seharusnya, aku ingin katakan aku ingin dekat) memikirkan untuk beri jeda sedepa (walau harusnya, aku ingin selalu berbicara denganmu) "Apakabar?" bila nanti kamu bertanya lagi akan kujawab aku sudah memutuskan aku baik-baik saja dengan semua ini dengan semua ketidakpastian yang ada hanya sebaik-baik perasaan akan ada yang terbaik "Bagaimana akhir minggumu?" akhir minggu kuhabiskan memikirkan bagaimana membuatmu semakin dekat dan tak beranjak dari hariku.. maka pertanyaan apakabar dan akhir minggu akan jadi lebih bermakna

tidak sederhana

menulis ini semua mungkin sangat sederhana memilih acak kata merangkai pelan kalimat memadankan suasana dan perasaan lalu baris-baris tanpa makna tertulis begitu saja bila membacanya sepenuh hati yakinkan akan ada selalu aku yang menulis untukmu sederhana hadirmu acak lagak pertanyaanmu jadi padanan hilang lenyapmu merekatkan harimu dan hariku dalam rekatan yang tak sederhana seperti ketidakmengertianmu membacanya

..

jika kembali satu hari hujan turun pelan lalu menggumpal menunggu awan menitikkan putihnya atau kelamnya dalam pengharapanku yang paling dalam kenanglah sore-sore kita di beranda menantang senja menggeliat dalam tawa dan senyum tentang kemurnian embun yang telat turun setelah tadi pagi masihkah akan ada beranda itu menungguku pulang dan menantimu singgah menghangatkan lantainya dengan binar dan pojok hangat tempat istirahatkan hati pulanglah beranda itu menunggu kita