Deutschland, mimpi dua minggu
Dear negeri yang bersalju di bulan November,
Terima kasih mengijinkan aku menikmati salju pertamamu,
lalu membawaku berjalan di dataran tinggimu dengan pohon berselimut salju
sambil merobek sedikit demi sedikit fotonya yang aku keluarkan dengan spontan dari dompetku
semua butuh momen,
dan momen yang membuat jari tanganku membeku, ternyata tak membuat hatiku membeku
hatiku cair memandang langit abu-abumu
mengalir pada semua kenangan, dan akhirnya sadar
tidak banyak yang berubah di sana
kereta api masih berjalan patuh dengan jadwalnya
kasir supermarket masih menanyakan apakah bonnya mau dibawa pulang atau tidak
kedai kopi yang masih menawarkan kopi yang sama
cuma aku yang masih berlari menarik koperku dan mengangkatnya
sehingga keringatan padahal suhu udara minus
cuma aku yang pusing mengerjakan slide presentasiku dalam kereta yang melaju kencang
lalu tertidur dalam mimpi paling absurd
aku menangisi diriku yang tertawan waktu
tertawa pada kenaifan diri
dan kemudian menemukan diriku pada langkah-langkahku merekam putih yang menutupi tanah
aku juga menikmati hujanmu yang malu-malu
mengajakku bercerita tentang cita dan cinta yang tak pergi kemana-mana
dan syukurlah, tetap ada yang menjemputku di Bonn Hbf
aku pulang, bisikku pada bis 601
dan aku seakan tak pernah pergi jauh dari sana
ah, mimpi dua minggu
mengejar semua dan bertemu dengan semua yang kuinginkan
ternyata aku masih secemerlang diriku
dan tak akan ada yang bisa menghalangiku kali ini
meraih mauku, tidak juga diriku sendiri
tunggulah aku di bulan maret, janji ya !