three days in my room
Tiga hari
mengurung diri di kamar dengan excuse sakit, allergi, gak enak badan, agak-agak
demam, ruam, dan lain-dan lain.
Hati
sendiri di pojok kamar, mencari hangat dari pemanas yang tak pernah sempat di
matikan.
Angan terbang, kadang tinggi kadang rendah.
Jendela kadang dibuka
kadang ditutup.
Dunia luar terlalu ramai untuk hati yang rentan.
Hingga aku
membaca baris-baris email dari mereka,
Lunch together today?
Hi, we missed you..
Tidak bisakah aku bermelow-melow dengan hatiku, sebegitu
pentingkah cita-cita kita itu?
Apakah tiga hari terlalu lama untuk mengasingkan diri, untuk
sesuatu yang berada di atas semua kegalauan?
Baiklah hari ini
aku akan datang, duduk di meja itu,
meski kita tak
banyak bicara, setidaknya aku menikmati makan siang kita, kata penghiburan, dan
ramahnya hati..
Terima kasih untuk semuanya ya.. I really-really appriciate
it..