(masih) tentang hari burung
Selama di sini, karena jarang ada yang nelpon, hape selalu
dalam kondisi bisu. Cuma lampu merahnya saja berkedip-kedip kalau ada pesan
yang masuk. Masalahnya kalau lagi tidur, lampu merah itu tak berdaya
membangunkan saya. Thanks for a sweet surprise Ai und Manda. Meski tak
diangkat, but I know how much you care. That’s so meaningful.
Kemarin pagi, singgah ke toko kue, asal tunjuk saja, mana
yang keliatan enak. Langsung dibawa ke kantor. Tradisinya seperti ini, kalau
dulu masih kecil, kue ulang tahunnya disediain, kalau udah dewasa (tua) harus
sediain kue. Sempat mengabadikan momen dengan teman seopis, meski mati gaya
sekali, gaya penerima tamu kawinan. Hehehe..
Siang, dengan semangat berjalan menuju kantor ZEF karena ada
syukuran teman yang lulus defence kemarin. Datang agak telat tapi masih bakso,
pangsit udang, dan tahu isi. Kesampean hasrat ngebakso di hari yang dingin,
bertemu teman-teman Indonesia, dan melarikan diri dari kantor.
Pas nelpon ke rumah, for the first time, seumur hidup, my
father, dengan kode yang sangat jelas, memberikan dorongan yang sangat untuk
menyegerakan urusan yang satu itu. Urusan yang sungguh sangat penuh kode.
Semoga tahun ini, saya menemukan teman hidup. Semoga Allah mendengar doa tulus
sahabat dan keluarga, yang tidak sabar lagi ingin memberikan kado “mahal”dan
menjahit baju untuk menghadiri acara yang di undangannya tertulis nama saya dan
si “dia yang belum terdeteksi” hingga saat ini. Amiin.
Malam, masih dilanjutkan curhat-curhat via oovoo, tiga
generasi, kakak adik, yang menggalau, nyerecos tentang hati dan perasaan. Saling
menertawakan dan menyemangati. Then my heart is full. Hingga kantuk menyapa dan
saya pergi tidur sambil tersenyum. My birthday is so amazing.