Ben [ lelaki dari masa lalu ]
Seragam putih biru, dan anak lelaki yang biasa saja.
Ketika itu dunia saya tertuju pada yang lain.
Anak lelaki yang tak terlalu tinggi dengan sepeda yang
terlalu besar untuknya, ungu atau hijau (saya lupa warna sepedamu)
Anak lelaki yang saya kenali dalam pintas ingatan
Senyumnya sedikit terkenang
Sosoknya bersinar sedikit dalam bayang
Dan ceritanya, dalam kagum yang terangkum tak pernah terlupa
Saya tidak mengenal dia,
Tapi saya ingat nama itu,
lalu
Mendapati saya dan dia dalam sebuah pertemuan bertahun
kemudian
semua ingatan membanjir
Senyum terpindai, sama dengan belasan tahun lalu,
Saat itu, saya tak bisa berpaling lagi..
Ben, mengapa Tuhan mempertemukan kita lagi?
Dalam semua kebetulan dan skenario yang biasa saja
Pelan-pelan saya terhanyut dalam rasa
Pada pandangan pertama,
Saya padamu Ben..
Dan dimulailah kembali cerita kita..