suatu sore di koeln
membayangkan satu hari,
ketika kita jalan bersama melihat gembok-gembok yang dipasang di sepanjang jembatan itu
lalu tiba-tiba kamu mengeluarkan sebuah gembok dengan inisial namamu dan namaku,
hanya sebuah gembok biasa, gembok dua euro yang kamu beli di toko souvenir
maka hati ini pasti terasa hangat
meski angin musim dingin mulai menyapa
dan jaketku tak terlalu tebal
maka hari akan terang benderang
meski matahari sejak pagi telah bersembunyi
dan tenggelam pelan-pelan
dan kita mengaitkannya di sana,
seperti semua orang yang jatuh cinta dan percaya gembok itu akan tetap menyatukan mereka
meski nanti berkarat termakan hari, hujan, dan panas..
di sana, aku berdiri memandang sungai yang derunya membuatku menepi
memelankan langkah, dan patung prajurit berkuda yang kehijauan meneriakkan namamu dengan lantang
di sana aku berdiri memandang bangunan megah yang ujungnya meraih langit
sibuk dengan bayangan dan namamu,
membisikkan doaku pelan..
mungkin untuk yang terakhir kalinya..
ketika kita jalan bersama melihat gembok-gembok yang dipasang di sepanjang jembatan itu
lalu tiba-tiba kamu mengeluarkan sebuah gembok dengan inisial namamu dan namaku,
hanya sebuah gembok biasa, gembok dua euro yang kamu beli di toko souvenir
maka hati ini pasti terasa hangat
meski angin musim dingin mulai menyapa
dan jaketku tak terlalu tebal
maka hari akan terang benderang
meski matahari sejak pagi telah bersembunyi
dan tenggelam pelan-pelan
dan kita mengaitkannya di sana,
seperti semua orang yang jatuh cinta dan percaya gembok itu akan tetap menyatukan mereka
meski nanti berkarat termakan hari, hujan, dan panas..
di sana, aku berdiri memandang sungai yang derunya membuatku menepi
memelankan langkah, dan patung prajurit berkuda yang kehijauan meneriakkan namamu dengan lantang
di sana aku berdiri memandang bangunan megah yang ujungnya meraih langit
sibuk dengan bayangan dan namamu,
membisikkan doaku pelan..
mungkin untuk yang terakhir kalinya..
terinspirasi jalan-jalan di jembatan gembok koeln :)