corat-coret
Di kelas tadi, saya mengintip kertas latihan soal teman
sebelah saya, ada satu gambar karikatur yang digambarnya sendiri di saat kami
terkantuk-kantuk mendengarkan si ibu guru menjelaskan jawaban pertanyaan
tersebut. Saya tersenyum, gambarnya lucu sekali.
Lalu mengapa seseorang menggambar di kertas latihan soal,
buku catatan, dengan gambar yang tidak ada hubungannya sama sekali? Jawabannya,
bosan. Kebosanan yang menyerang ditambah rasa kantuk yang sangat. Maka tangan
harus digerakkan agar mata tidak tertutup.
Sepertinya topik ini sering dibahas di majalah remaja langganan
saya dulu dan beberapa teridentifikasi sebagai bahasa bawah sadar yang kadang
tak disadari sama yang ngegambar. Pesan ini muncul begitu saja lewat coretan
bawah sadar.
Kalau saya tidak bisa menggambar terlalu rumit dan saya tau
arti gambar-gambar tersebut karena mambaca artikel tentang fenomena ini. Beberapa
gambar yang biasanya saya corat coret adalah gambar rumah (artinya pengen
pulang dah gak tahan lagi di kelas), gambar jam digital (ngitung berapa menit
menjelang kuliah beres), tulis nama sendiri trus dihias-hias (kehilangan
percaya diri), tulis inisial kecengan trus ditarik garis-garis gak jelas (kalau
tulis nama lengkap dan nomor telepon ntar ketauan dan garis-garis gak jelas
menandakan ruwetnya hubungan kami wkwkwk), gambar satu bunga dan potnya (kalau
ini artinya pengen terus tumbuh dan berkembang) dan yang paling sering sekarang
ini menggambar rumpun dengan daun-daun seadanya dan baru saya sadari sangat
mirip dengan batang mangrove. Lurus, daun tak banyak dan berbatang-batang dengan jarak yang hampir
sama. Kalau yang ini sepertinyamasih harus diterawang artinya apa. Pastinya
buku catatan saya penuh coretan ini, hehehe