terlalui
Sore ini, saya harap-harap cemas menunggu hasil ujian
dikirimkan melalui email. Perasaan yang tak terlalu yakin akankah kali ini saya
lolos. Mengingat jawaban ujian yang acak kadut dan kemampuan berbicara yang
seadanya.
Berhari-hari meyakinkan diri, kalau tak lulus tak
apa-apalah. Memang belum mampu, memang segitu kemampuannya, ya wajar kalau
tidak lulus. Berbicara dengan diri sendiri, membujuk merayu, menyiapkan mental.
Tetap saja, saya kepingin lulus.
Teringat kembali sesi-sesi persiapan ujian. Betapa saya tak
ingin menyerah dalam semua pikiran-pikiran yang tak penting datang di saat tak
tepat.
Ya, semua terlalui, Alhamdulillah.