tentang kepala saya, menjelang ujian ..
Seminggu menjelang ujian, kondisi psikis saya menunjukkan
tingkat kepanikan yang meningkat beratus-ratus kali lipat. Lebay. Mekanisme
pertahanan diri menjelang ujian sebenarnya sudah bisa saya kenali dari
gejala-gejalanya. Hanya saja menurut pengamatan saya, gejala ini berubah-ubah
sesuai kondisi yang ada.
Kalau dulu waktu mau ujian level 1, tiba-tiba saya terserang
sakit kepala yang parah sehingga tidak bisa belajar dan harus tidur. Waktu mau
ujian level 2, karena masih ada kegiatan masak-memasak, maka saya tiba-tiba
harus memasak, memikirkan menu makan untuk beberapa hari. Sibuk memperhatikan isi
kulkas dan mengambil giliran orang lain untuk memasak dengan semena-mena. Lalu
sekarang H-7 ujian level 3, saya dipaksa jadi pembantu. Tiba-tiba saya harus
pergi ke supermarket, memilih cairan pembersih kamar mandi paling super, lalu
dengan penuh semangat menggosok dan menyikat kamar mandi. Setelah itu selesai,
saya membongkar lemari pakaian saya yang tak bersalah. Sesorean saya duduk
melipat pakaian dan mengatur lemari itu dengan penuh kosentrasi. Setelah itu,
saya mendapati diri saya berada di kamar mandi, merendam pakaian kotor yang tak
terlalu kotor. Sejam berikutnya dengan kekuatan super saya sudah berbasah-basah
mencuci dengan tersenyum bahagia.
Pekerjaan-pekerjaan itu, hanyalah kegiatan pengalihan yang
diprogram kepala saya, agar saya tidak duduk dan belajar. Sepertinya kepala
saya sudah terlalu penuh dan memilih untuk melakukan hal lain, apapunlah, asal
tak membahas soal-soal ujian.
Anehnya, ketika menyikat kamar mandi dan membongkar lemari
itu, saya sadar sepenuhnya dan saya tidak ingin melawan. Saya tau kepala saya
hanya butuh waktu untuk mempersiapkan sedikit ruang untuk bahan-bahan ujian
nanti. Saya hanya harus bersabar, membiarkannya mengulur waktu, dan
mempersiapkan yang terbaik untuk saya. Hingga saat ini, kepala saya masih berbaik
hati memberikan yang terbaik untuk saya.
Hanya saja, kenapa sekarang saya menulis blog? Ah,
sepertinya dia masih butuh waktu. Hahaha..