Malam itu, mendengar Rafly bersenandung..
Sudah sejak lama saya kenal lagu-lagunya Rafly “Kande”.
Apalagi lagu “Meukondroe” yang diperkenalkan sahabat saya ketika saya menulis
Thesis. Semangat sekali lagu itu. Waktu itu saya di Adelaide dan sahabat saya
kuliah di Prancis. Panjang lebar dia menjelaskan makna lagu itu. Kadang kami
menyanyikan lagu itu bertiga, saya, dia, dan Om Rafly.
Ternyata, lagu itu sungguh luar biasa ketika dinyanyikan
secara live. Tiga lagu yang telah dinyanyikan malam itu, semakin lengkap dengan
penutup lagu Meukondroe yang diminta paksa oleh penonton sebagai tambahan.
Rafly menyanyi dari hati, semua penonton terbawa. Apalagi
saya, serasa kerinduan saya membuncah dan perasaan saya tersampaikan. Tanpa
sadar saya bergerak mengikuti lagu. Mungkin ini konser paling berkesan yang
pernah saya tonton. Ada ikatan batin dengan lagu-lagu yang dinyanyikan dan
Rafly yang sangat “Aceh”.
Pesan Rafly tentang perdamaian Aceh, membuat saya terharu.
Sungguh saya juga ingin Aceh selalu damai. Cukup sudah saya merasakan luka hati
dan perih ketika dulu masa-masa kelam di Aceh. Ketakutan dan kekhawatiran itu
tak ingin saya rasakan lagi. Semoga
tidak akan pernah lagi. Semoga pesan damai Rafly membekas di hati seluruh
rakyat Aceh.
Kapan-kapan, saya ingin menonton Rafly menyanyi lagi...