berandai-andai, tentang dia ..
Buat saya, dia seperti sebuah buku Grammatik yang terletak
rapi di rak Bibliothek. Mungkin dia bukan buku yang baru, cuma buku lama. Buku
yang sudah sering saya buka-buka seperlunya. Mencari-cari jawaban pertanyaan
saya karena nilai saya belum pernah sempurna untuk urusan Grammatik.
Seperti itu sepertinya dia, dengan sampul yang tanpa cela. Harum
semerbak buku mahal. Ilustrasi yang sempurna. Mengundang mata membaca seksama
dan jari penuh seluruh membuka lembaran-lembarannya sekilas saja.
Pastinya saya tidak akan pernah mengerti tentang Grammatik.
Menyelaminya hanya membuat kepala saya pusing. Apalagi memilikinya. Meminjamnya
saja saya masih ragu, mampukah saya menjaganya, tanpa ada yang terlipat atau
ternoda. Mengingat saya suka sekali menumpahkan sesuatu.
Maka cukuplah sesekali saya meminjamnya. Memasukkannya dalam
tas saya. Membawanya pulang. Menghabiskan sedikit waktu membuka-buka isinya. Jika
telah puas, saya balikkan lagi. Lalu dia akan kembali ada di sana, di rak
paling atas. Agak sulit menjangkaunya, hanya saja, jika saya mau, dia akan ada
di sana, bisalah saya meraihnya.