surat awal tahun
Selamat tahun baru Bang Thahar dan Bang Pojal,
Tahun baru ini, semoga akan lebih baik. Semoga Bang Thahar
menjalani hari-hari yang lebih baik di Kantor. Semoga Bang Pojal memulai
semester baru yang lebih bersemangat.
Minggu belakangan ini, ada satu berita di internet dan
televisi yang membuat sari ingat dengan Bang Thahar dan bang Pojal. Menteri
Perdagangan, mewajibkan PNS di lingkungannya memiliki TOEFL 600. Ramai sekali
pro dan kontra. Namun Bapak Gita Wiryawan memang tak main-main. Si Bapak menganggarkan
6 Milyar untuk membayar guru dan menghitung-hitung kira-kira 3 tahun, semua pegawainya
punya sertifikat TOEFL dengan nilai yang terbilang enam ratus koma nol nol. Program
ini akan mengambil sedikit waktu PNS (yang biasanya buat ngupi-ngupi dan
bertukar gosip) jam 8.00-9.30 pagi untuk belajar. Bukankah itu sangat-sangat
keren?
Tiga tahun lalu, ada tiga orang PNS di sebuah pulau di ujung
barat sumatera yang menjalankan program yang hampir sama dengan yang digagas
pak Menteri, pelatihan TOEFL. Budgetnya seadanya, pesertanya tak seberapa (16
orang). Waktu belajarnya, mengambil waktu pribadi dan waktu ngupi. Nama programnya
sangat bagus, program Peningkatan Kapasitas PNS untuk mendapatkan beasiswa Luar
Negeri.
Bedanya, Pak Menteri gak perlu nyuruh pegawainya
apply beasiswa, beasiswa S2 dan S3 akan tersedia. Sementara PNS
yang tiga orang itu, harus meluangkan banyak tenaga dan waktu membantu proses
aplikasi sampai ada satu orang yang suka ngambek karena yang disuruh apply
kurang bersemangat daripada yang nyuruh apply. Hahaha
Bang Pojal dan Bang Thahar, meski program kita hanya berjalan setahun,
tapi program itu pastinya memberikan banyak kebahagiaan. Sayangnya,
tidak ada yang bisa melanjutkannya dan mengelolanya menjadi lebih baik. Catatan-catatan
kita untuk pengembangan program itu hanya tersimpan di kepala kita
masing-masing.
Overall, hasil dari program kita cukup memuaskan, hanya,
menaikkan nilai TOEFL tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bukan tidak
mungkin, mungkin saja, kembali lagi kepada semangat setiap peserta untuk
mencapai target nilai tersebut.
Intinya, sari merasa senang, kita pernah melakukan “sesuatu”
(kata kak Syahrini) yang banget.
Melihat ke belakang, diskusi-diskusi panjang kita sambil
minum jus dan makan buah untuk kesempurnaan program. Tawon dan lebah saksi
keseriusan kita merancang program tersebut. Kita sangat-sangat bersemangat
waktu itu.
Makasi bang Thahar. Makasi bang Pojal. Semoga di masa depan
kita bisa berkumpul lagi dan membuat program-program lain yang lebih bermanfaat.
Salam,
Sari