Harimau's Story
It's still about my friend Harimau..
Ternyata kemarin dia tanya kode pos Sabang karena dia mau membuka Rekening Bank di Menado, kampung halamannya.
Harimau bekerja di Sabang di LSM lingkungan internasional, sejak kapan, aku tidak tau, pastinya ketika aku balik bekerja setelah selesai sekolah, dia sudah ada di sabang.
Lalu tiba-tiba, akhir tahun kemarin, aku mendapat kabar, harimau balik ke Menado karena Ibunya meninggal. Ketika aku sms dia, ternyata dia sedang mengurus pemakaman Bapaknya. Setelah ditanyakan ternyata tak lama berselang setelah ibunya meninggal, Bapaknya juga meninggal. Sungguh sedih.
Harimauku menjawab sms-smsku dengan biasa saja. Katanya, dia sudah memotong rambut gondrongnya (padahal satu pesanku padanya, please tetaplah gondrong). Alasannya supaya keponakannya tidak takut melihatnya. Si Harimau menjaga keponakannya karena adik perempuan satu-satunya bekerja. Dia ingin selalu dekat dengan adiknya, agar adiknya tidak merasa bersedih dan merasa sendiri.
Kemarin dia juga cerita, sekarang dia melanjutkan usaha ibu bapaknya, artinya dia tidak akan kembali ke Sabang dalam waktu dekat.
Aku pikir, kisah harimau ini agak-agak mirip dengan skenario sinetron.
Aku masih tidak bisa membayangkan, si harimau menggendong keponakannya..
Hmm, hidup memang tak terduga, dan harimau sangat tabah. Dia mengubah jalan hidupnya, mengikuti kemana cerita membawanya
Dia tidak mengeluh
Dia tidak bersedih
dan aku ingin dia tau, aku masih ada di Sabang, dan kalau aku melewati Sabang Fair, aku masih memanggil namanya, seakan-akan dia masih di Iboih sana..
Harimau, tetaplah bersemangat :)
Ternyata kemarin dia tanya kode pos Sabang karena dia mau membuka Rekening Bank di Menado, kampung halamannya.
Harimau bekerja di Sabang di LSM lingkungan internasional, sejak kapan, aku tidak tau, pastinya ketika aku balik bekerja setelah selesai sekolah, dia sudah ada di sabang.
Lalu tiba-tiba, akhir tahun kemarin, aku mendapat kabar, harimau balik ke Menado karena Ibunya meninggal. Ketika aku sms dia, ternyata dia sedang mengurus pemakaman Bapaknya. Setelah ditanyakan ternyata tak lama berselang setelah ibunya meninggal, Bapaknya juga meninggal. Sungguh sedih.
Harimauku menjawab sms-smsku dengan biasa saja. Katanya, dia sudah memotong rambut gondrongnya (padahal satu pesanku padanya, please tetaplah gondrong). Alasannya supaya keponakannya tidak takut melihatnya. Si Harimau menjaga keponakannya karena adik perempuan satu-satunya bekerja. Dia ingin selalu dekat dengan adiknya, agar adiknya tidak merasa bersedih dan merasa sendiri.
Kemarin dia juga cerita, sekarang dia melanjutkan usaha ibu bapaknya, artinya dia tidak akan kembali ke Sabang dalam waktu dekat.
Aku pikir, kisah harimau ini agak-agak mirip dengan skenario sinetron.
Aku masih tidak bisa membayangkan, si harimau menggendong keponakannya..
Hmm, hidup memang tak terduga, dan harimau sangat tabah. Dia mengubah jalan hidupnya, mengikuti kemana cerita membawanya
Dia tidak mengeluh
Dia tidak bersedih
dan aku ingin dia tau, aku masih ada di Sabang, dan kalau aku melewati Sabang Fair, aku masih memanggil namanya, seakan-akan dia masih di Iboih sana..
Harimau, tetaplah bersemangat :)