Teori Pilihan dari Bebek

Ingat selalu percakapanku dengan bebek, ketika aku bingung memilih, waktu itu aku dipanggil wawancara Fullbright dan aku udah lulus DAAD, sok bingung mau milih sekolah di Amerika or Jerman.

Kata Bebek;
"Gak usah bingung, kan belum harus memilih.."

dan benar, aku gak lolos wawancara fullbright,
aku malu ma bebek, udah panik duluan padahal akhirnya aku g harus memilih, capek kali dia dengar aku curhat melulu :)

Lalu ketika aku harus memilih naik haji atau ikut kursus bahasa jerman tahun ini,
kali ini aku yakin, aku harus menunda les bahasa dan aku memilih pilihan pertama.

Kata Bebek;
"Kalau aku jadi Sari, aku juga memilih hal yang sama.."

Lalu ketika aku bilang ke bebek, sebenarnya aku juga lagi apply buat master lagi karena aku ragu akan kesiapanku buat S3

Kata Bebek;
"Buatlah sebanyak mungkin pilihan ketika mungkin dan pilihlah yang terbaik ketika harus memilih.."

Ya, aku setuju sekali, kata-kata bebek selalu aku ingat.
Selama ini aku selalu panik dan cemas pada saat belum harus memilih, selalu khawatir duluan, padahal aku diberkati dengan banyaknya pilihan yang aku punya, sehingga aku bisa memilih yang terbaik dan bukan jadi takut memilih karena banyaknya pilihan, dan stupidnya kadang-kadang hanya dengan membiarkan dan merasa tenang aku mendapat pilihan terbaik..

Ya, kata bebek aku juga bermasalah dengan niatku buat sekolah lagi, jadi penundaan ini sangat baik buatku berpikir dan menata lagi niatku. Ya, aku memang butuh itu, ya aku hanya menunggu maret untuk melihat apakah application masterku diterima dan aku yakin aku sudah siap untuk memilih..

Thanks bebek buat semua teori pilihannya, semoga kali lain aku tak lagi takut memilih..