Tak ada aku dalam Puisimu
Pasti aku tulis, puisi untukmu
kemarin, ketika langit masih cerah
dan sapamu akrab
bukan hari ini ketika langit mendung
dan aku memilih basah kuyup bermandi hujan,
bukan aku sengaja, malah tak bisa kuhindari
terngiang kata-katamu
"Sekali-kali cobalah berhujan sambil melaju"
sensasi dan debaran yang membuncah janjimu pasti
sungguh aku tidak merasakannya
hari ini bimbang meraja
berhenti, atau melaju
sepertinya aku pilih melaju
karena ketika kuintip puisimu
tidak bercerita tentang puisiku
dan kata-kata semakin kelam
dalam balutan hujan dan keharusan untuk melaju
teruslah menulis, meski bukan untukku
tapi tak bisa aku maknai
karena aku sudah selesai menulis untukmu
sebuah puisi yang melaju jauh meninggalkanmu
karena sekali lagi, tak ada aku dalam puisimu
kemarin, ketika langit masih cerah
dan sapamu akrab
bukan hari ini ketika langit mendung
dan aku memilih basah kuyup bermandi hujan,
bukan aku sengaja, malah tak bisa kuhindari
terngiang kata-katamu
"Sekali-kali cobalah berhujan sambil melaju"
sensasi dan debaran yang membuncah janjimu pasti
sungguh aku tidak merasakannya
hari ini bimbang meraja
berhenti, atau melaju
sepertinya aku pilih melaju
karena ketika kuintip puisimu
tidak bercerita tentang puisiku
dan kata-kata semakin kelam
dalam balutan hujan dan keharusan untuk melaju
teruslah menulis, meski bukan untukku
tapi tak bisa aku maknai
karena aku sudah selesai menulis untukmu
sebuah puisi yang melaju jauh meninggalkanmu
karena sekali lagi, tak ada aku dalam puisimu