Posts

His story

semua potongan-potongan itu akhirnya terangkai dengan sendirinya apa yang lebih menyentuh daripada sebuah kisah yang ditingkahi petikan gitar tentang hantu dari masa lalu dan ketidak-pekaan yang keterlaluan dan entah kenapa, malam ini kamu membukanya ruangan itu tiba-tiba terasa pengap, aku tak bisa bernafas aku tak berani menatap matamu ah kamu selalu saja seperti itu berbicara sedikit lalu mengatakan sesuatu yang membuat tidurku malam ini jadi perjuangan panjang pasti tak mudah untukmu mengatakannya, untuk membuat seseorang merasa lebih baik (kamu selalu seperti itu) hantu itu akhirnya kamu biarkan ikut bernyanyi semoga itu juga melegakanmu karena aku percaya, hantu itu pula yang membekap mulutmu selama ini membuatmu begitu berhati-hati menyimpan rapat segala sesuatu yang keterlaluan akan ada selalu kenaifan memandang hidup mengartikan senyum sekali lagi maafkan ketidakpekaanku seperti lirih senandungmu.. I'm thinking out loud Maybe we found love rig...

sepertinya sudah usai

seperti hari yang terlalu panjang menuju senja dan rengkuhan kenangan yang tak jua pergi pada perbatasan hari ini aku memikirkan semua jalan untuk kembali pada hatimu dan tak ada yang kutemukan kecuali jejak-jejak yang masih tertelusuri catatan tentang rencana besar kita fotomu dan foto-foto yang kau kirimkan untukku potongan percakapan dan itu saja lainnya tidak jelas antara kangen dan ingin melupakan tercampur dan tak terpisahkan kali ini sepertinya sudah usai seperti tanda titik dan seru yang besar sekali

merindu

Hi kamu, tadi pagi aku mengayuh sepedaku di antara dedaunan yang menjadi cokelat dan menutupi tanah tadi pagi agak dingin, jaket merahku berkibar-kibar ditiup angin dan aku tetap saja penuh peluh, nafas cepat, dan kedua lututku berteriak-teriak akhirnya aku turun dari sepeda dan mendorongnya sebentar mengatur nafas kemudian naik dan mengayuh lagi tapi aku lupa pakai helm helm aku letakkan di keranjang sepeda aku terlalu larut memikirkanmu aku ingin kamu tahu, aku sekarang punya sepeda Hi kamu, aku tau apa yang akan kamu katakan, apa hebatnya naik sepeda ? menurutmu hal-hal seperti itu tidak hebat hanya saja, daun yang berguguran dan pergantian musim ini membuatku semakin sering mengingatmu mengingat betapa aku selalu bersemangat mengirim pesan pendek yang tidak penting dan selalu bisa menebak apa yang akan kamu tulis untuk membalas pesanku Hi kamu, aku merindumu sedikit tadi pagi sambil mendorong sepedaku pelan-pela...

september kelabu

seperti ini rasanya terpisah ribuan igauan dan mimpi kepagian aku merasakan kerinduan entah pada apa mungkin sedikit sapa dan percakapan yang tak pernah kita banggakan aku berbicara padamu yang melekat pada ingatan apa yang kita lakukan hingga tak ada lagi tempat kembali pada saat aku begitu membutuhkan senyummu hanya fotomu di papan hitam itu dangan latar hijau yang tak pernah seteduh hutan tempat kesayangan kita atau biru kemejamu yang mengingatkanku pada langit aku membenci diriku yang masih memanggil namamu saat-saat seperti ini harusnya aku berhak atas sedikit teduhmu tapi tidak lagi, dan tidak akan pernah lagi terlanjur semua menjadi gurauan masa lalu hanya saja, kamu bukan kesalahan atau kelemahan terlebih kebodohan kamu itu seberapapun aku mencoba seseorang yang membuatku merasa hidup dalam sepenuh-penuhnya rasa -dua hari di rumah membuatku memikirkanmu lagi-

Meine neue Fahrad

Saya punya sepeda baru, satu lagi barang lungsuran dari Joanna. Entah kapan mulainya, Joanna dengan yakinnya berkata akan memberikan sepedanya kepada saya kalau dia balik ke London. Kemarin, kami serah terima, disaksikan Greg, Thomas, dan Minh Tu. dan saya gak bisa naik sepedanya karena terlalu tinggi sadelnya. Minh Tu berbaik hati menemani saya membawa sepeda itu naik kereta, lalu mampir ke tukang sepeda buat diturunin sadelnya dan lalu saya untuk pertama kali naik sepeda di Bonn, setelah tiga tahun. Rasanya, menyenangkan, meski agak gak pede, maklum, untuk urusan seperti ini, saya selalu butuh keberanian ekstra. Jadi ingat sepeda pertama saya dulu, dibelikan setelah saya jatuh di TK dan dalam igauan saya menyebut-nyebut sepeda. Lalu dibelilah sepeda sama mama saya. Sepedanya warnanya hitam, ada gambar robot di keranjangnya. Awalnya beroda empat, lama-lama beroda dua. Ah, ibu saya itu, sepeda anak perempuan kok warnanya hitam dan ada sticker robot ? sepeda saya yang...

lima belas tahun yang lalu

Niat awalnya menulis tapi sebelum bisa serius menulis, saya masih harus berputar-putar. Pagi hari, membalas email dhani, lalu ketemu dengan mbak ayu buat daftar les bahasa Jerman (lagi) dan nongkrong sebentar di kedai kopi, setelah sekian lama tidak pernah sempat melakukan itu. Makan siang dan balik ke meja dan tersesat di facebook, nulis blog (sekarang), tapi dokumennya sudah dibuka (lagi mencari inspirasi menulis) excuse hehe kemarin lumayan bisa nulis tiga halaman, dan berharap hari ini bisa seproduktif itu lagi. kemarin saya mencuci foto-foto yang saya pilih untuk menemani saya menulis di rumah. foto-foto manusia favorit saya. menempel dan mengaturnya sebuah keasyikan tersendiri. dan tadi melihat di facebook, sudah angkatan 52 di IPB, mahasiswa baru sedang mengikuti acara orientasi jurusan. Ah, jadi ingat, perempuan imut-imut itu, dengan kemeja kotak-kotak dan satu-satunya rok hitam yang dipakai untuk dua minggu masa orientasi. sungguh terlalu, rok itu dipakai tiap hari d...

sunday, table, and you

Meja baru, dari Joanna. Meja makannya Joanna. Aku memang sudah lama ingin sekali memiliki sebuah meja makan untuk menulis. Bukan meja belajar, tapi meja makan. Setelah tiga tahun, akhirnya aku memilikinya, dengan cara yang aneh. Awalnya Joanna ingin membawa meja ini ke London, tapi akhirnya dia berubah pikiran dan memberikan meja ini untukku. Awalnya, aku malah minta meja belajarnya Joanna, tapi malah aku berikan pada mbak ayu, karena aku tidak tau cara membawa meja tersebut. tapi hari ini, semua dimudahkan. Siapa lagi yang mau dengan cueknya mengangkat meja dari kereta sambung naik bis. Merangkai kembali bagian kaki meja dengan bersusah payah. Masih juga dipaksa mewarnai buku gambar dan memperbaiki router wifi. Lho cerita meja kok jadi cerita yang lain hehe.. satu persatu keinginanku dikabulkan dengan cara yang tak disangka-sangka so sweet.. bersemangatlah sari..