teman baru saya
Seminggu lalu, saya tidak mengenalnya. Padahal mungkin saja kami berpapasan di jalan, berdiri bersebelahan menunggu lampu hijau, atau bahkan antri di supermarket yang sama. Rasanya saya seperti bertemu seorang teman lama saja, karena kami langsung bisa ngobrol ini itu tanpa sungkan. Saya masih terkesan dengan tawarannya menemani saya berbuka puasa. Kali pertama saya berbuka di sebuah rumah makan dengan seseorang yang bahkan tidak tahu dimana Indonesia itu. Pesanan kami datang, sepiring pasta buat saya dan salat untuknya. Dia mempersilahkan saya mencicipi makanan pesanannya. Saya mengambil sepotong keju dari piringnya tanpa malu-malu. Sambil makan, dia bercerita banyak tentang hidupnya. Mungkin karena dia belajar sejarah, dan sejarah adalah kumpulan kisah, maka dia sudah terbiasa berbagi cerita. Selera humornya cocok dengan saya, sehingga saya tidak berhenti tertawa sepanjang malam. Ketika hendak berpisah, dia membongkar isi tasnya, karena saya katakan, saya sangat...