Rumah Baca
Rumah baca itu tersembunyi, dalam deretan toko yang baru dibangun. Aku dibesarkan di kampung ini, aku mencoba mengingat, rumah seperti apa dulu yang ada di sana sebelum pertokoan itu mengubah wajah kampungku. Letaknya tak terlalu jauh dari mesjid, di sisi jalan yang sangat aku kenal, jalan dharma. Aku hanya perlu berjalan lima menit dari rumahku, sangat dekat tapi entah kenapa baru dua minggu yang lalu aku mampir. Rumah baca itu, akhirnya aku dapat meminjam buku di sana. Aku menyukai rak yang menyudut, menyimpan berbagai macam komik yang memanggil-manggil untuk dibaca. Komik-komik yang menceritakan tentang dunia lain yang tak pernah aku singgahi kalau tak membuka lembar-lembarnya. Rumah baca itu sangat nyaman, buku berjajar rapi, ruangan berpendingin dan layanan akses internet nirkabel. Hanya saja masih sangat sepi, entah aku datang pada waktu yang tak biasa. Aku melirik sekilas perpustakaannya, koleksi buku yang agak berat. Untuk meminjam buku koleksi perpusatakaan ini tidak dipungut ...